Minggu, 02 Juni 2019

Minal Aidzin Wall Faidzin.Mohon Maaf Lahir dan Batin


WUJUD SMA Plus Teknologi


Selayang Pandang
Puji dan syukur hanya milik Allah Rabb yang telah melimpahkan karunia kepada kita semua,…sholawat dan salam semoga tersampaikan pada guru besar kita, pembaharu peradaban,Nabi Muhammad Saw.
Lahir dari idealisme dan gagasan untuk menjadi lembaga pendidikan  Umum yang modern tetapi Islam yang berkualitas sebagai kontributor terdepan dalam mencetak kader bangsa. Tanah SMA Plus Teknologi berstatus wakaf di bawah Yayasan Berkah Bakti Pertiwi Sukabumi yang didirikan pada tanggal 4 Maret 2017. Dengan Ketua Yayasan saat itu Ust. H. Muhamad Supardi, S.IP. Jumlah santri saat ini 48 orang dari berbagai penjuru Daerah.
SMA Plus Teknologi yang diresmikan pada tanggal 4 Maret 2017 silam oleh H.M Supardi, S.IP . dan keluarga besarNya dalam perjalanannya (dua tahun lebih) kini menjelma menjadi sekolah rasa pondok pesantren yang telah bercita-cita melahirkan alumni yang mengisi negeri ini dengan kekuatan kemampuannya tetapi taat akan syariat. Selama itu pula kepercayaan masyarakat mulai tumbuh dan berkembang, sehingga mendorong lembaga untuk membuka cakrawal mengasah kemampuan untuk menjawab tantangan jaman . Takdir Allah mempertemukan para guru/ust dan ustadjah untuk berkiprah mengabdikan dirinya pada agama nusa dan bangsa melalui pintu SMA Plus Teknologi yang di gagas Keluarga Besar H. M Supardi ,S.IP yang telah meyiapkan fasilitas.
Pada akhirnya kami sebagai pengelola SMA Plus Teknologi senantiasa meminta dukungan dari semua pihak (Orang tua, Masyarakat, Pemerintah setempat,para donatur) baik berupa ideu, saran, materi maupun yang lain untuk pengembangan SMA Plus Teknologi Curugkembar ini. Agar Sekolah rasa Pondok tercinta ini dapat menjalankan kepercayaan umat dengan sebaik mungkin.
Visi
“Terwujudnya Generasi yang Kuat dalam Imtaq dan Iptek di era digital”
Misi
1.    Transformasi ilmu pengetahuan dan bahasa
2.    Menanamkan nilai-nilai cinta Al-Qur’an dan akhlaqul karimah
3.    Da’wah dan mengarahkan masyarakat menuju kehidupan Digital
  1. Menerapkan kurikulum nasional yang diintegrasikan dengan kurikulum Lokal berbasis Agama
  2. Menerapkan kurikulum berbasis karakter (nilai-nilai keislaman).
  3. Mengoptimalkan pencapaian tahfidz 2 juz al-qur,an (juz 1 dan 30)
  4. Meningkatkan kualitas penguasaan bahasa arab dan inggris
  5. Mengoptimalkan pengembangan minat dan bakat siswa melalui pembinaan life skill
  6. Memenangkan kompetisi ilmiah disetiap even
Motto smantek
§  Terdepan dalam pelayanan
§  Professional dalam kinerja
§  Akurat dalam data
Motto Siswa
§  Gemar membaca
§  Rajin beribadah
§  Sederhana
§  Disiplin
§  Akhlak Mulia
Tujuan Khas Sekolah
§  Memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an
§  Memiliki hafalan minimal 2 Juz Al-Qur’an
§  Mampu berbahasa Arab dan Inggris
§  Memiliki kemampuan memanfaatkan Era Digitalisasi

Rakor Kepsek SMA Disdik Wil V road to SMA Fokasi


hari pahlawan bersama wabup


PuasaKu berkah Smantek Kereen


LDKS SMANTEK Awalan


serbi juangKu




gerak reflekku


viewKu


QR Code PPDB SMA Plus Teknologi 2019/2020


HARI PRAMUKA BUKAN HUT PRAMUKA

edi gunawan#Salam Pramuka,terus bergerak Setiap tanggal 14 Agustus, Pramuka seluruhIndonesia memperingati Hari Pramuka. Sebagian kalangan ada yang mengatakan HUTGerakan Pramuka atau HUT Pramuka, padahal tanggal 14 Agustus bukanlah harilahir Gerakan Pramuka. Tetapi mengapa Hari Pramuka jatuh pada tanggal 14Agustus?

Secara yuridis formal Gerakan Pramuka lahir padatanggal 20 Mei 1961, karena pada tanggal tersebut Pj. Presiden RepublikIndonesia menandatangani Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Berdasarkan keputusanpresiden tersebut, maka berbagai organisasi kepanduan yang ada di Indonesiamelebur menjadi satu organisasi yang disebut dengan Gerakan Kepanduan PrajaMuda Karana disingkat Gerakan Pramuka.

Walaupun secara yuridis formal Gerakan Pramukalahir pada 20 Mei 1961, namun pendidikan kepanduan dan organisasi kepanduanmuncul di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka.

Konon terbitnya Keputusan Presiden nomor 238Tahun 1961 juga penuh dengan pergulatan politik, bahkan dokumen ini tidakditandatangani oleh Soekarno namun oleh Pejabat Presiden Ir. H. Djuanda padatanggal 20 Mei 1961. Pada saat itu Presiden Soekarno sedang melawat ke luarnegeri, pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa tidak menunggu Presiden pulangke tanah air dan segenting itukah penandatanganan penyatuan puluhan organisasikepanduan ke dalam Gerakan Pramuka sehingga tanpa harus menunggu kepulanganSoekarno? Pertanyaan yang sampai sekarang belum dijelaskan kepada publik secaragamblang. Konon versi keputusan presiden yang akhirnya diterbitkan berbedadengan draf yang masuk ke staf kepresidenan. Adalah H. Mutahar yang memberikaninformasi adanya draf yang berbeda itu kepada Sri Sultan dan akhirnya mendesakPejabat Presiden untuk segera menandatangani Keputusan Presiden 238 tahun 1961sebagaimana kita kenal sekarang ini.

Namun demikian pada tanggal 14 Agustus 1961 tohakhirnya Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Gerakan Pramuka kepada SriSultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yangpertama. Tanggal itulah yang kemudian diperingati menjadi Hari Pramuka.

Dari rentetan panjang terbentuknya GerakanPramuka, masih tersisa satu pertanyaan besar, dimanakah naskah asli KeputusanPresiden Nomor 238 Tahun 1961 disimpan? Sampai sekarang tidak ada yang bisamenjelaskan. Informasi tentang naskah asli Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun1961 sekabur naskah asli Supersemar.

Jika pada awalnya terdapat keputusan politikuntuk membersihkan sisa-sisa paham Baden Powell, maka tugas yang diemban SriSultan adalah membersihkan pengaruh komunis pada tubuh Gerakan Pramuka. Karenapada proses awal pembentukannya Gerakan Pramuka dipandang sebagai organisasiyang potensial bagi komunis untuk mengembangkan sayapnya.

Pergulatan politik itulah yang akhirnya membawaGerakan Pramuka masuk di sekolah pada awal masa orde baru. Dikhawatirkan akanditunggangi oleh eks-PKI, maka Gerakan Pramuka dititipkan di sekolah. Sehinggabermunculan Gugusdepan yang berpangkalan di sekolah sebagaimana kita kenalsekarang ini. Dan ini akhirnya menjadi gerakan yang sifatnya masif bahkan siswadiwajibkan mengikuti kegiatan kepramukaan atau minimal menggunakan seragampramuka pada hari tertentu di sekolah