Selasa, 07 Juni 2022

PENTING PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI

 

Mengapa Pe


rlu Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi?

Mengapa pembelajaran terdiferensiasi ini perlu dilakukan? Apa pentingnya menerapkan pembelajaran terdiferensiasi ini?

Pertama, pembelajaran terdiferensiasi ini penting untuk diterapkan sebab guru menyadari bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Adanya pembelajaran terdiferensiasi menjadi solusi yang masuk akal untuk bisa memfasilitasi kebutuhan belajar setiap siswa yang beragam ini.

Keduapembelajaran terdiferensiasi ini menjadi metode belajar yang menghargai setiap keunikan siswa. Guru pasti paham, bahwa setiap siswa itu unik. Mereka punya potensinya masing-masing. Bila setiap potensi siswa bisa dikembangkan, maka siswa pun akan mencapai prestasinya masing-masing. Siswa bisa berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Ketiga, pembelajaran terdiferensiasi ini bisa membuat siswa mengetahui beragam sumber belajar dan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Dengan begitu, proses pembelajaran akan semakin menarik karena banyaknya keragaman tersebut.

Keempatpembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang saat ini menjadi landasan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Melalui pembelajaran terdiferensiasi ini, siswa akan memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam proses belajar. siswa bisa belajar sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Kelima, pembelajaran terdiferensiasi ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Bahwa pada kenyataannya, setiap siswa itu berbeda. Mereka punya potensinya masing-masing. Tentunya hal ini hanya bisa difasilitasi dengan baik melalui penerapan pembelajaran terdiferensiasi ini.

Minggu, 06 Maret 2022

TENGOK ALAM KITA


visi
WOSM yaitu as a global movement, making a real contribution to creating a better world.

Sejatinya, Pramuka yang peduli terhadap lingkungan selalu ingat akan wasiat terakhir Baden-Powell kepada Gerakan Pramuka Sedunia:

“Dengan mempelajari alam anda akan tahu betapa Tuhan telah menciptakan alam yang indah dan menakjubkan untuk dinikmati. Usahakan dunia ini berada dalam keadaan yang semakin baik dari saat ini.”

Senin, 13 Desember 2021

METODE PEAMUKA INDONESIA

Metode Kepramukaan

B.     Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui:

 1.      Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

 2.      Belajar sambil melakukan (Learning by doing);

 3.      Sistem beregu (patrol system);

 4.      Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai  dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda;

 5.      Kegiatan di alam terbuka;

 6.      Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;

 7.      Sistem tanda kecakapan;

 8.      Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri;

 9.      Kiasan dasar;


 

   C.    Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem metode kepramukaan
 1.      Pengamalan Kode Kebormatan

 Kode kehormatan dilaksanakan dengan:

 a.      Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing - masing

 b.      Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.

 c.      Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan berserta alam seisinya.

 d.      Memiliki sikap kebersamaan.

 e.      Hidup secara sehat jasmani dan rohani.

 f.        Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar.

 g.      Membiasakan diri rnemberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan bakti / sosial, dan mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa.

 h.      Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan pengetahuan, riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun tantangan.

 i.        Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan hidup secara bersahaja.

 j.         Mengendalikan dan megatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan taat terhadap aturan / kesepakatan

 k.      Membiasakan diri menepati janji dan bersikapjujur.

 l.         Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam gagasan, pembicaraan dan tindakan.


 

 2.      Belajar sambil melakukan,  belajar sambil melakukan, dilaksanakan dengan:

 a.      Kegiatan kepramukaan dilakukan sebanyak mungkin praktek secara praktis.

 b.      Mengarahkan perhatian peserta didik untuk berbuat hal - hal yang nyata menantang, serta merangsang agar rasa keigintahuan akan hal - hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan timbul, dari pada hanya menjadi penonton.

 3.      Sistem Beregu

 a.      Sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukijnan (gotong royong)

 b.      Peserta didik dikelompokan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka.

 c.      Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam terbuka, dan mengurangi rentang kendali (spend of control).


 4.      Kegiatan yang menantang dan mengikat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan roham anggota muda. Pelaksanaan metode dilakukan dengan:

 a.      Kegiatan kepramukaan harus menantang dan menarik minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka, sedangkan mereka telah menjadi Pramuka tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada

 b.      Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan.

 c.      Kegiatan dilaksanakan secara terpadu

 d.      Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun kelompok.

 e.      Mateni kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembanganjasmani dan roham peserta didik.

 .        Kegiatan keprainukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.

 5.      Kegiatan di Alam Terbuka

 a.      Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.

 b.      Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk ikut menjaga Iingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya selaras dengan alam.

 c.      Kegiatan di alam terbuka mengembangkan:

 ·        kemampuan din mengatasi tantangan yang dihadapi.

 ·        menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya.

 ·        menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.

 ·        membina kerja sama dan rasa memiliki.


 

 6.      Kemitraan dengan anggota dewasa dalani setiap kegiatan

 Hal ini berarti bahwa dalam setiap melakukan kegiatan kepramukaan:

 a.       Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana, pengendali, pengawas, dan penilai;

 b.      Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan;

 c.       Anggota muda sebelum melaksanakan kegiatan, berkonsultasi dahulu dengan anggota dewasa;

 d.      Anggota muda mendapatkan pendampingan dan pembinaan oleh anggota dewasa;

 e.       Anggota dewasa bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan anggota muda.

 7.      Sistem Tanda Kecakapan

 a.      Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta didik.

 b.      Sistem tanda keca.kapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka supaya selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan.

 c.      Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.

 d.      Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik ialah:

 1)            Tanda Kecakapan Umum (TKU ) yang diwajibkan untuk di miliki oleh peserta didik.

 2)            Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ), yang disediakan dimiliki oleh peserta didik, sesuai dengan minat dan bakatnya.

 3)            Tanda Pramuka Garuda (TPG),Tanda Kecakapan, TKU, TKK, dan TPG diberikan setelahmenyelesaikan ujian-ujian SKU maupun SKK dan SPG.


 

 8.      Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri

  a.       Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri, satuan Pramuka Putera dibina oleh Pembina Putera.

 b.      Perindukan Siaga Putera dapat di bina oleh Pembina Puteri.

 c.       Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk perkemahan harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan putera terpisah ; perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan perkemahan putera dipimpin oleh Pembina putera

 9.      Kiasan Dasar (symbolic frame)

 a.      Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan kegiatan kcpramukaan.

 b.      Kiasan dasar digunakan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia perkembangan peserta didik.

c.      Kegiatan kepramukaan bila dikemas dengan kiasan dasar akan Iebih menarik, dan memperkuat motivasi.

Senin, 29 November 2021

#edi_gunaw4n Evaluasi kunci belajar bukan buat Frustasi murid


Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu kunci untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan oleh guru. Namun, kesalahan tanpa disadari oleh guru dalam evaluasi pembelajaran, bisa membuat siswa frustrasi. Apa saja kesalahan guru dalam tahap evaluasi? Berikut penjelasannya.


1. Memberikan tambahan soal bagi siswa yang tidak paham

Seringkali guru beranggapan jika siswa yang tidak paham materi harus diberi soal materi yang melampui kemampuan. Remidial menjadi jalan jitu bagi guru untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum paham.


Sejujurnya cara ini kurang tepat, karena pemberian soal materi membuat siswa makin frustrasi dan makin membenci materi. Pemberian soal materi secara terus-menerus, tidak membuat siswa memahami konsep dasar dari materi tersebut. Jika siswa tidak memahami konsep dasarnya, bagaimana siswa dapat mengerjakan soal di tingkat berikutnya?


2. Anggapan semakin drilling, semakin siswa paham

Anggapan jika metode drilling dilakukan, siswa makin paham. Bisa jadi cara ini kurang tepat jika tidak dilakukan dengan bijak.


Metode drilling sendiri adalah kegiatan belajar dengan pengulangan yang berkali-kali yang bertujuan sebagai latihan bagi siswa supaya bisa meningkat pemahaman dan keterampilan siswa. Tapi perlu diingat, metode drilling bisa membuat siswa jenuh dan bosan selama proses pembelajaran karena kegiatan yang berulang-ulang

Metode drilling dengan pengerjaan soal, seringkali tidak diimbangi dengan pembahasan soal yang mendalam hanya sekedar mencocokkan. Hal tersebut bisa membuat siswa hanya mengetahui jawaban benar dan salah, tanpa memahami konsep secara mendalam.


3. Mengabaikan penilaian formatif

Penting tapi sering terabaikan dalam proses pembelajaran yakni penilain formatif dengan memberikan umpan balik. Tidak adanya umpan balik terhadap pekerjaan tugas yang telah dikerjakan.  Membuat siswa merasa sia-sia telah mengerjakan tugas dan menimbulkan kebosanan dalam belajarnya.


Perlu diingat, memberikan umpan balik bukan sekedar memberi nilai tapi mengajak siswa untuk berefleksi diri.


4. Fokus pada penilaian akhir atau penilaian sumatif

Terlalu fokus pada penilaian sumatif, membuat guru melupakan penilaian diagnostik dan penilaian formatif (membuat guru hanya melihat hasilnya tanpa melihat proses siswa) karena terfokus pada performa prima dalam tes yang menggambarkan kompetensi dasar.

Padahal memberikan latihan soal-soal yang akan diteskan, ternyata tidak sepenuhnya dapat menggambarkan tercapainya Kompetensi Dasar. Mengapa kuis dan tes sumatif tidak sepenuhnya bisa mewakili kompetensi dasar yang dikuasai siswa? karena kemampuan dan gaya belajar siswa tidak sama.


Maka dari itu perlu memberikan penilaian sumatif yang komprehensif. Dengan menggunakan beragam jenis penilaian sumatif seperti portofolio, menulis jurnal, presentasi, dan kuis yang berupa pilihan ganda, jawaban pendek, menjodohkan, benar atau salah, respon pendek.Hal diatas bisa jadi refleksi untuk guru untuk terus memperbaiki evaluasi pembelajaran yang tepat dan bijak. 

Kamis, 29 Juli 2021

Solusi Mengajar Daring Buat Breakout Room di Gmeet Ja.

 Masih harus belajar dari rumah atau Learning from Home (LHM) namun ingin tetap menjalankan kegiatan belajar normal selayaknya tatap muka, seperti misalnya diskusi antar kelompok di dalam ruang kelas? Tenang saja, Anda bisa menggunakan fitur Breakout Rooms di Google Meet untuk memecah ruangan menjadi kelompok-kelompok kecil selama panggilan video sedang berjalan.

Fungsi Breakout Rooms ini bisa digunakan bagi para siswa yang ingin melakukan diskusi atau tugas kelompok. Sistem belajar online pun jadi lebih mudah karena pengajar tidak perlu membuat jadwal meeting lain untuk mengumpulkan siswa dengan kelompok yang lebih kecil.

Dengan fitur ini, pengajar juga bisa memantau siswa yang telah dibagi-bagi dalam kelompok kecil tersebut. Pengajar dengan leluasa dapat masuk ke dalam kelompok dan terlibat dalam diskusi jika diperlukan.

Google memberikan akses hingga 100 ruang terpisah di dalam satu panggilan video. Setelah pengajar atau moderator memutuskan untuk membuat berapa banyak ruang, Google secara acak akan mengelompokkan daftar siswa yang dipanggil di dalam satu ruangan. Pengajar juga bebas menambahkan atau mengatur siswa mana saja yang ingin dibagi ke ruangan lain secara manual.

Hanya pengajar atau moderator yang bisa membuat ruangan terpisah di dalam satu tautan panggilan video, dan hanya satu orang yang bisa menjadi moderator. Jadi jika kelas Anda memiliki asisten pengajar, ia hanya bisa hadir sebagai peserta. Namun jika pengajar atau moderator harus keluar dari ruang meeting, siapa saja bisa menggantikannya, termasuk asisten pengajar. 

Cara pakai Breakout Rooms di Google Meet

Untuk pengajar atau moderator

  • Buat agenda kelas di Google Meet
  • Di sisi kanan atas, pilih activity > Breakout Rooms
  • Tentukan berapa ruangan yang Anda butuhkan
  • Pilih daftar peserta secara manual atau klik Shuffle, dan Google secara acak akan mengelompokkan siswa dalam satu ruangan
  • Klik Create untuk mengaktifkan Breakout Rooms
  • Daftar ruangan akan tersedia dan cukup klik Join jika Anda ingin masuk ke ruangan-ruangan tersebut
  • Akhiri sesi ruangan terpisah dengan pilih End Breakout Rooms di sisi kanan atas

Untuk siswa

  • Login ke akun Google, masuk ke Google Meet
  • Di layar akan muncul undangan masuk ke ruangan diskusi, Anda cukup klik “Join” untuk masuk
  • Setelah berada di dalam ruangan diskusi, Anda bisa mengobrol atau mengirimkan pesan seperti biasa
  • Untuk kembali ke ruang kelas, klik Return di sisi kanan atas

Senin, 05 Juli 2021

MENGENAL TUGAS KS GURU TU BERIKUT KODE ETIK


TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) KEPALA SEKOLAH

  1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
    • Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
    • Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
    • Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
    • Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
    • Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.
  2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
    • Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
    • Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
    • Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.
    • Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.
    • Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
  3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
    • Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
    • Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
    • Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
    • Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
  4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
    • Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
    • Melaksanakan program supervisi.
    • Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
  5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
    • Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
    • Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
    • Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
    • Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
    • Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
  6. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
    • Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
    • Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan. Kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.
  7. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
    • Mampu mengatur lingkungan kerja.
    • Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
    • Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) WAKIL KEPALA SEKOLAH

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pengarahan
  4. Ketenagaan
  5. Pengkoordinasian
  6. Pengawasan
  7. Penilaian
  8. Identifikasi dan pengumpulan data
  9. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan
  10. Membuat laporan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) URUSAN KURIKULUM

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pengajaran
  2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
  3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
  4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
  5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
  6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
  7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar
  8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan
  9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
  10. Melakukan supervisi administrasi akademis
  11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
  12. Penyusunan laporan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) URUSAN KESISWAAN

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat
  2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka
  3. menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
  4. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
  5. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
  6. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
  7. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa
  8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
  9. Mengatur mutasi siswa
  10. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS
  11. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
  12. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi
  13. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) URUSAN SARANA PRASARANA

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana
  2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
  3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
  4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
  5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan
  6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin
  7. Menyusun laporan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) URUSAN HUMAS

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
  2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
  3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
  4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
  5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah
  6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
  7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K
  8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
  9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum
  10. Menyusun laporan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) KASUBAG TATA USAHA

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan

  1. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar
  2. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah
  3. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
  4. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan dan ketenagaan
  5. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan
  6. Penyusunan tugas staf Tata Usaha dan tenaga teknis lainnya
  7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K
  8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) WALI KELAS

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Pengelolaan Kelas:
    1. Tugas Pokok meliputi:
      • Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
      • Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
      • Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik
      • Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik
    2. Keadaan Anak Didik
      • Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak didik
      • Mengetahui identitas lain dari anak didik
      • Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
      • Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik
    3. Melakukan Penilaian
      • Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
      • Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan anak
    4. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu
      • Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan
      • Peringatan secara lesan dan tertulis
      • Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
    5. Langkah Tindak Lanjut
      • Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
      • Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
      • Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan
    6. Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:
      1. Denah tempat duduk anak didik
      2. Papan absensi anak didik
      3. Daftar Pelajaran dan Daftar Piket
      4. Buku Presensi
      5. Buku Jurnal kelas
      6. Tata tertib kelas
    7. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
    8. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
    9. Pencatatan mutasi anak didik
    10. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) GURU PEMBIMBING (BK)

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

  1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
  2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar
  3. Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
  4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
  5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
  6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling
  7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
  8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
  9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) PUSTAKAWAN SEKOLAH

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:

  1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
  2. Pelayanan perpustakaan
  3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
  4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian
  6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
  7. Menyusun tata tertib perpustakaan
  8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) LABORAN

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

  1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
  2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
  3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
  4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
  6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) G U R U

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:

  1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
  2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
  3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
  4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
  5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
  6. Mengisi daftar nilai anak didik
  7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
  8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
  9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
  10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
  11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
  12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
  13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
  14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
  15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
  16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) GURU PIKET

  1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
  2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
  3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval
  4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidakmasuk tanpa keterangan. Melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon
  5. Mencatat beberapa kejadian:
    1. guru dan siswa yang terlambat,
    2. guru dan siswa yang pulang sebelum waktunya,
    3. kelas yang pulang / dipulangkan sebelum waktunya,
    4. kejadian-kejadian penting lainnya
  6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat. Dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas
  7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.
  8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
  9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah

KODE ETIK PENDIDIK

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
  3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
  4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
  5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
  6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas sampingan
  7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja
  8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
  9. Menjadi teladan dalam berperilaku
  10. Berprakarsa
  11. Memiliki sifat kepemimpinan
  12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
  13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
  14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh- tokoh masyarakat
  15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
  16. Mengembangkan profesi secara kontinu
  17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

TATA TERTIB GURU DAN KARYAWAN

  1. Hari Dinas selama 6 hari kerja
  2. Mempersiapkan sarana dan kelengkapan proses pembelajaran
  3. Mengisi daftar hadir saat datang dan pulang
  4. Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran sehari-hari
  5. Mengumpulkan jurnal kegiatan pada akhir semester
  6. Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah disepakati
  7. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
  8. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala
  9. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:
    • Ada pemberitahuan (surat / kurir / telepon / SMS)
    • Substansi izin harus jelas dan sesuai ketentuan kedinasan
    • Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)
    • Memberikan/mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket
  10. Memakai seragam dengan atribut lengkap

Minggu, 04 Juli 2021

Jurnal Mengajar

 


Perangkat pembelajaran menjadi alat atau perlengkapan guru dalam melaksakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran harus disiapkan oleh guru sebelum menyelenggarakan pembelajaran.

Salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki guru adalah jurnal mengajar guru. Jurnal mengajar guru merupakan salah satu dokumen perangkat pembelajaran yang ditulis oleh guru secara terus menerus setiap melaksanakan pembelajaran.

Jurnal mengajar adalah bagian dari Buku Kerja Guru yang perlu disiapkan guru sebelum memulai pembelajaran pada semester baru.

Fungsi Jurnal Mengajar Guru

Jurnal mengajar guru memiliki fungsi penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Jurnal mengajar digunakan guru untuk mencatat hal-hal terjadi dalam proses pembelajaran.

Jurnal mengajar berfungsi sebagai rekaman kegiatan pembelajaran, sehingga sering disebut juga sebagai jurnal reflekif guru.

Melalui jurnal mengajar tersebut, guru akan dapat menganalisis jenis hambatan pembelajaran dan juga kemajuan proses pembelajaran. Jurnal mengajar juga dapat menjadi acuan atau tolok ukur kualitas penyelenggaraan pembelajaran.rmat Jurnal Mengajar Guru

Di dalam membuat format mengajar guru, perlu diperhatikan komponen-komponen yang akan diisi sesuai kegiatan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku.

Dengan demikian, penyusunan format mengajar guru dapat dilakukan sendiri oleh guru dan dikembangkan sesuai kebutuhan pembelajaran.

Contohnya, jika satuan pendidikan menerapkan pembelajaran dengan Kurikulum 2013, maka jurnal yang dibuat adalah jurnal mengajar guru Kurikulum 2013.

Berikut ini adalah beberapa komponen yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan jurnal mengajar guru.

1. Hari dan tanggal pelaksanaan pembelajaran

2. Materi pokok yang akan diajarkan

3. Batasan materi yang telah diajarkan

4.  Catatan temuan yang terjadi saat pembelajaran

5. Catatan refleksi pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

6. Kehadiran peserta didik

Format jurnal mengajar guru minimal berisi hal-hal berikut.

1. Identitas jurnal

  • Mata Pelajaran
  • Kelas
  • Semester
  • Tahun Pelajaran

2. Hari, Tanggal

3. Tema

4. Pertemuan Ke atau Jam Ke

5. Nomor Kompetensi Dasar (KD)

6. Materi Pokok

7. Kegiatan Pembelajaran

8. Penilaian Pembelajaran

9. Kehadiran Peserta Didik

  • Sakit
  • Ijin
  • Tanpa Keterangan (Alpha)

10. Catatan Khusus

Terdapat beberapa model atau bentuk jurnal mengajar yang dapat digunakan guru sesuai kebutuhan. Di dalam membantu guru mencari model jurnal mengajar tersebut, berikut dibagikan format jurnal mengajar guru Kurikulum 2013.

Di bawah ini adalah contoh format jurnal mengajar guru Kurikulum 2013. Guru dapat mengembangkan sendiri format jurnal mengajar ini sesuai keinginan dan kebutuhan.

Contoh Format Jurnal Mengajar Guru SMP/MTs